Isi:

• Apa itu mikroplastik dan mengapa juga terkandung dalam kosmetik?
• Apa sebutan plastik dalam kosmetik?

Plastik saat ini ada di mana-mana. Kita menemukannya dalam peralatan dapur, pakaian, dan sepatu. Jendela, kursi anak, botol, dan botol minum kita terbuat dari plastik. Partikel plastik ditemukan dalam makanan dan bahkan di udara. Penelitian oleh ilmuwan dari University of Newcastle di Australia serta ilmuwan dari Universitas Wina menunjukkan bahwa setiap dari kita mengonsumsi partikel mikroplastik setiap hari, dan dalam seminggu bisa mencapai hingga 5 gram. Semakin sering juga dibicarakan bahwa sebagian besar kosmetik yang kita gunakan setiap hari, seperti pasta gigi, sampo, sabun, kondisioner, krim, dan scrub, mengandung partikel plastik.

Apa itu mikroplastik dan mengapa juga terkandung dalam kosmetik?

Mikroplastik adalah partikel plastik kecil yang tidak lebih besar dari 5 mm. Meskipun kita tidak menyadarinya, plastik telah digunakan dalam industri kosmetik sejak tahun 1960-an. Dalam kondisioner, krim wajah, dan sampo, plastik berfungsi sebagai penstabil, bahan pengental, atau zat pembentuk film. Berkat sifat-sifat ini, krim tidak terpisah, menjaga kelembapan di kulit, dan terutama memudahkan penggunaan produk.

Banyak studi telah menunjukkan bahwa partikel plastik yang terkandung dalam kosmetik tidak beracun dan tidak menyebabkan alergi. Namun, semakin banyak partikel tersebut dalam komposisi, semakin besar kemungkinan produk tersebut berkualitas rendah dan mengandung lebih sedikit bahan aktif yang berdampak positif pada kulit, tubuh, atau rambut kita. Partikel plastik yang terkandung dalam krim wajah juga dapat menyebabkan pori-pori tersumbat, yang pada akhirnya memperburuk kondisi kulit.

Meskipun mikroplastik yang terkandung dalam kosmetik tidak dianggap sebagai zat beracun, penggunaan produk yang mengandung mikroplastik merusak lingkungan alami dan dapat berkontribusi pada pencemaran planet kita. Ini terjadi karena semua plastik yang terkandung dalam sampo, sabun, dan scrub kita bilas, yang bersama air masuk ke air limbah, kemudian ke reservoir air, perut hewan, dan akhirnya ke rantai makanan ke dalam tubuh manusia, di mana ia mulai menumpuk. Kemudian, dalam jangka panjang, bisa menjadi beracun.

Sayangnya, mikroplastik sangat mencemari laut dan samudra serta menjadi ancaman bagi flora dan fauna. Partikel plastik yang menumpuk dalam organisme hidup, termasuk tubuh manusia, dapat berkontribusi pada gangguan hormon dan bahkan kanker.

Apa sebutan plastik dalam kosmetik?

Mikroplastik dikenal dengan nama-nama berikut:

• Crosspolymer, Acrylate Copolymer – kopolimer akrilat yang mencegah delaminasi kosmetik. Kita dapat menemukannya antara lain: dalam krim, maskara, masker dan kondisioner rambut,
• Polietilen, polipropilen – memiliki sifat abrasif, terutama ditambahkan ke peeling dan pasta gigi,
• Tereftalat dan poliester – digunakan sebagai penstabil terutama dalam pembuatan kosmetik warna serta produk perawatan rambut dan kuku.
• Polyuretan, Polyuretan-2, Polyuretan-14, Polyuretan-35 – terutama digunakan sebagai bahan penata rambut dan terutama ditemukan dalam lak, busa penata, dan produk styling rambut lainnya.
• Polyamid, Nylon-6, Nylon-12, Nylon-66 – penambahannya mencegah produk menggumpal dan memudahkan distribusi kosmetik di kulit. Mereka terutama terdapat dalam primer, dasar make-up, lipstik, dan krim BB.
• Polyquaternium-7 – paling sering merupakan komponen sabun, sampo, dan gel mandi.

Untungnya, semakin banyak perusahaan lokal dan perusahaan global yang menyadari besarnya masalah ini dan menawarkan kosmetik bersertifikat ekologis yang mengandung zat alami seperti Sheabutter, asam hialuronat atau gliserin, minyak alami seperti kelapa atau minyak jojoba. Kita sendiri dapat mempengaruhi pengurangan produksi produk yang merusak lingkungan ini dengan membaca kandungan bahan dengan cermat dan memilih kosmetik yang tidak mengandung mikroplastik, terutama jika produk tersebut bersentuhan langsung dengan air laut, seperti tabir surya, atau dibilas dengan air – sampo, gel, dan peeling.